Tuesday, October 9, 2012

Dasar P3K Untuk awam (lagi...)

Hai...hai...tulisan yang ini adalah Part 2 dari tulisan sebelumnya Dasar-Dasar P3K Untuk Awam
nnnaahh... kalau yang sebelumnya membahas langakah-langkah awalnya, bagaimana kita menangani korban (wiii... istilahnya...) dan mempersiapkan diri kita supaya bisa bener-bener siap, yang ini ada beberapa kasus-kasus yang sering dijumpai di rumah, di sekolah, di jalan, di mana-mana deh... cekidot aja ya.. semoga bermanfaat...



Pingsan (Syncope / Collapse)
Yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hipoglikemia atau anemia.

Gejala :
-          Perasaan limbung
-          Pandangan berkunang-kunang
-          Nafas tidak teratur, denyut nadi lambat
-          Muka pucat
-          Biji mata melebar
-          Lemas, keringat dingin
-          Menguap berlebihan
-          Tak respon (beberapa menit)

Penanganan :
1.      Baringkan korban dalam posisi terlentang
2.      Tinggikan tungkai melebihi jantung
3.      Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4.      Beri udara segar
5.      Periksa kemungkinan cidera lain
6.      Selimuti korban
7.      Istirahatkan korban beberapa saat
8.      Bila tidak segera sadar : Periksa nafas dan nadi, dengan posisi stabil segera rujuk ke instansi kesehatan


Dehidrasi
Yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan / banyak keringat karena udara terlalu oanas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

Gejala dan tanda dehidrasi :

Dehidrasi ringan :
-          Defisit cairan 5% dari berat badan
-          Penderita merasa haus
-          Denyut nadi lebih dari 90 kali/menit

Dehidrasi sedang :
-          Defisit cairan antara 5 – 10% dari berat badan
-          Nadi lemah dan cepat, lebih dari 90 kali/menit
-          Sangat kehausan

Dehidrasi berat :
-          Defisit cairan lebih dari 10% dar berat badan
-          Hipotensi, nadi sangat lemah sampai tak taraba
-          Mata cekung

Penanganan :
1.      Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
2.      Mengganti elektrolit yang hilang
3.      Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
4.      Memberantas penyebabnya

RUTINLAH MINUM, JANGAN TUNGGU HAUS


Asma Bronkhiale
Yaitu penyempitan / gangguan saluran pernafasan

Gejala :
-          Sukar bicara tanpa berhenti untuk menarik nafas
-          Terdengar suara nafas tambahan
-          Otot bantu nafas terlihat menonjol (di leher)
-          Irama nafas tidak teratur
-          Terjadi perubahan warna kulit (merah / pucat / kebiruan / sianosis)
-          Kesadaran menurun (gelisah / merancu)

Penanganan :
1.      Tenangkan korban
2.      Bawa ke tempat yang luas dan sejuk
3.      Posisikan ½ duduk
4.      Atur nafas
5.      Beri oksigen (bantu) bila diperlukan


Histeria
Yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling, sesak napas) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian

Gejala :
-          Seolah-olah kehilangan kesadaran
-          Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)
-          Sesak / tidak dapat bergerak / berjalan tanpa sebab yang jelas

Penanganan :
1.      Tenangkan korban
2.      Pisahkan dari keramaian
3.      Letakkan di tempat yang tenang
4.      Awasi


Pusing / Vertigo / Nyeri Kepala
Yaitu sakit kepala (mungkin berputar) yang disebabkan oleh kelelalhan, kelaparan, gangguan kesehatan, dll

Gejala :
-          Kepala terasa nyeri / berdenyut / berputar
-          Kehilangan keseimbangan tubuh
-          Lemas

Penanganan :
1.      Istirahatkan korban
2.      Beri minuman hangat
3.      Beri obat bila perlu
4.      Tangani sesuai penyebab


Maag / Mual
Yaitu gangguan lambung / saluran pencernaan

Gejala :
-          Perut / ulu hati terasa nyeri / mual
-          Berkeringat dingin
-          Lemas

Penanganan :
1.      Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kenyamanan korban
2.      Beri minum hangat (teh / jahe)
3.      Jangan beri makan terlalu cepat


Nyeri Dada Karena Gangguan Jantung
Yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi ke jantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung

Gejala :
-          Nyeri di dada / rasa tertindih beban berat pada dada. Nyeri mungkin dirasakan menjalar ke punggung / tangan kiri
-          Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
-          Kadang sampai tidak merespon terhadap suara
-          Denyut nadi tak teraba / lemah
-          Gangguan nafas
-          Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung
-          Lemas
-          Kulit berubah pucat / kebiruan
-          Keringat berlebihan

Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena trauma, gangguan pencernaan, stress, tegang

Penanganan :
1.      Tenangkan korban
2.      Istirahatkan
3.      Posisi ½ duduk
4.      Buka jalan pernafasan dan atur nafas
5.      Longgarkan pakaian dan barang-barang yang mengikat pada badan
6.      Jangan beri makan / minum terlebih dahulu
7.      Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)
8.      Apabila nyeri dada tidak reda, segera bawa ke rumah sakit / fasilitas kesehatan terdekat


Mimisan
Yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas / terlalu dingin), kelelahan atau benturan

Gejala :
-          Dari lubang hidung keluar darah
-          Korban sulit bernafas dengan hidung
-          Kadang disertai pusing

Penanganan :
1.      Bawa korban ke tempat sejuk / nyaman
2.      Tenangkan korban
3.      Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4.      Diminta bernafas lewat mulut
5.      Bersihkan hidung luar dari darah
6.      Buka setiap 5 / 10 menit sampai darah berhenti mengalir


Kram
Yaitu otot yang mengejang / kontraksi berlebihan karena terlalu lelah

Gejala :
-          Nyeri otot
-          Kadang disertai bengkak

Penanganan :
1.      Istirahatkan dalam posisi nyaman
2.      Relaksasi
3.      Dapat dipijat berlawanan arah dengan kontraksi atau didiamkan


Keseleo
Yaitu robekan pada ligamen / tendo pada persendian

Gejala :
-          Bengkak, nyeri tekan, panas pada perabaab
-          Kebiruan / merah pada daerah luka
-          Nyeri ketika digerakkan

Penanganan :
1.      Korban diposisikan nyaman, istirahatkan bagian yang terkena
2.      Kompres es / dingin (suhu 24oC)
3.      Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4.      Tinggikan bagian tubuh yang terkena


Memar
Yaitu perdarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras

Gejala :
-          Warna kebiruan / merah pada kulit
-          Nyeri jika ditekan
-          Kadang disertai bengkak

Penanganan :
1.      Kompres dingin
2.      Balut tekan
3.      Tinggikan bagian luka


Luka
Yaitu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan / injury

Gejala :
-          Terbukanya kulit, keluar darah
-          Rasa nyeri

Penanganan :
1.      Bersihkan luka dengan antiseptik
2.      Tutup luka dengan kasa steril / plester
3.      Balut tekan (juka pendarahannya besar)
4.      Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka :
1.      Ketika memeriksa luka : adakah benda asing, bila ada :
-          Keluarkan tanpa menyinggung luka
-          Pergunakan kasa / balut steril (jangan dengan kapas / kain berbulu)
-          Evakuasi korban ke pusat kesehatan
2.      Bekuan darah : bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika dibuang luka akan berdarah lagi


Pendarahan
Yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja dan waktu apa saja

Penghentian darah dengan cara :
1.      Tenaga / mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit, dll
2.      Fisika : bila dikompres air dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan


Luka Bakar
Yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)

Penanganan :
1.      Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
2.      Perhatikan keadaan umum penderita
3.      Pendinginan : membuka pakaian penderita / korban; merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit; untuk daerah wajah, cukup dikompres air
4.      Cegah infeksi
5.      Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
6.      Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air, seperti mentega, kecap, dll
7.      Transportasikan korban ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Sebaiknya dilakukan dalam waktu satu jam. Bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24 – 48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan
8.      Khusus untuk luka bakar di daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh


Hipotermia
Yaitu suhu tubuh menurun karena lingkungan yang dingin

Gejala :
-          Mengigil / gemetar
-          Perasaan melayang
-          Naas cepat, nadi lambat
-          Pandangan terganggu
-          Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Penanganan :
1.      Bawa korban ke tempat yang hangat
2.      Jaga jalan nafas tetap lancar
3.      Beri minuman hangat dan selimut
4.      Jaga agar tetap sadar
5.      Diminta banyak bergerak (jika masih kedinginan)

Sumber : Dasar-dasar Pertolongan Pertama Untuk Awam; Tim IGD RSU Bethesda Lempuyangwangi (rsu_lempuyangwangi@yahoo.com)

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India