Tuesday, October 9, 2012

Dasar-Dasar P3K Untuk Awam

Sebagai orang yang tidak bekerja atau tidak pernah berkutat dengan dunia / profesi kesehatan (baca : awam) kita kadang-kadang juga dihadapkan pada situasi yang menuntut kita mendadak jadi tenaga medis (hehe..belibet bgt istilahnya)... misalnya kita seorang guru, tiba-tiba ada seorang murid kita atau teman guru yang lain mengalami cedera, jatuh atau sesak nafas. Mungkin juga kita ini seorang petualang (hehe) yang hobinya travelling kemana-mana tapi tiba-tiba partner travelling kita atau bahkan kita sendiri pusing, maag atau hal lain (duuuhh...jangan sampai...cuma seandainya ini...) bagaimana cara-nya...panik...jangan.. kemarin ga sengaja nemu bahan penyuluhan tentang Dasar-dasar Pertolongan Pertama Untuk Awam... cekidot ya.. semoga bermanfaat...

Pertolongan pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis. Jadi pertolongan pertama bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu penyakit agar penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian (hiii...serem ya..)

Prinsip Dasar
Prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya :
1.    Pastikan anda tidak menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang berpikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya
2.    Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efisien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumber daya yang ada baik alat, manusia, maupun sarana pendukung lainnya
3.    Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain

Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum, urutan pertolongan pertama pada korban kecelakaan adalah :
1.      Jangan Panik
Berlakulah cekatan tapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat masal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong
2.      Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan tergesa-gesa yaitu dapat memperparah konsidi korban
3.      Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban
Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan
4.      Pendarahan
Pendarahan yang keluar dari pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3 – 5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh
5.      Perhatikan tanda-tanda shock
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh lainnya. Cara ini dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera didada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk
6.      Jangan memindahkan korban secara terburu-buru
Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialami kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban untuk dibiarkan di tempat tersebut. Apabila kroban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan dampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan
7.      Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban segera evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai live saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

Nnnah.... itu dia dasar-dasarnya... semoga bermanfaat yaaa...


Sumber : 
Dasar-dasar Pertolongan Pertama Untuk Awam; Tim IGD RSU Bethesda Lempuyangwangi (rsu_lempuyangwangi@yahoo.com)

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India